>> Operasi yang menghasilkan relasi yang merupakan gabungan dari setiap tuple pada relasi R dengan setiap tuple pada relasi S.
GAMBAR RELASI ALJABAR
CONTOH :
Terdapat suatu desain database sebuah universitas yang terdiri dari 3 tabel.
OPERASI DENGAN 1 TABEL
Select (σ) Operasi select berfungsi untuk menyeleksi tuple-tuple yang memenuhi predikat yang diberikan dari sebuah tabel relasi. Simbol sigma "σ" digunakan untuk menunjukkan operasi select. Predikat muncul sebagai subscript dari σ dan kondisi yang mengikuti σ dan berisi tabel relasi yang dimaksud. Misal: dari tabel MHS kita pilih mahasiswa yang kurang dari semester 8 --> σsemester < 8 (mhs)Select * from MHS where semester < 8
Project (p)
Operasi project berfungsi untuk memilih nilai atribut-atribut tertentu saja dari sebuah tabel relasi. Simbol phi “p” digunakan untuk menunjukkan operasi project. Predikat muncul sebagai subscript dari p dan hanya nama atribut yang diinginkan yang ditulis dalam predikat. Argumen diberikan dalam tanda kurung yang mengikuti p dan berisi tabel relasi yang dimaksud.Ex. Dari tabel mhs kita akan menampilkan mahasiswa yang ipknya lebih dari 2,50 dan semesternya kurang dari 10.p nama (σ ipk > 2,50 ᴠ semester < 10(mhs))
Select nama from mhs where ipk > 2,50 or semester < 10
Nah, terlihat kan perbedaan antara select dan project ?? Yupp, kalo select menampilkan semua atribut dari satu atau beberapa baris yang memenuhi kondisi. Sedangkan project, hanya menampilkan satu kolom atau atribut saja yang sesuai kondisi.
Union (∪)
Operasi union berfungsi untuk mendapatkan gabungan nilai atribut dari sebuah tabel relasi dengan nilai atribut dari tabel relasi lainnya, namun jika terdapat dua nilai yang sama makan diambil salah satunya saja. Simbol “∪” digunakan untuk menunjukkan operasi union. Operasi union bernilai benar bila terpenuhi 2 kondisi, yaitu : Derajat dari 2 tabel relasi yang dioperasikan harus sama dan domain dari atribut yang dioperasikan juga harus sama.
Ex. Tabel mhs union dengan tabel mhs2
mhs ∪ mhs2
Select * from mhs union select * from mhs2
Intersection (∩)
Operasi set intersection berfungsi untuk mendapatkan nilai yang sama yang ada dalam sebuah tabel relasi dan juga ada dalam tabel relasi lainnya. Simbol “∩“ digunakan untuk menunjukkan operasi set intersection.
Ex. Tabel mhs intersection dengan tabel mhs2
mhs ∩ mhs2
Select * from mhs intersection select * from mhs2
Set Difference (-)
Operasi set difference berfungsi untuk mendapatkan nilai yang ada dalam sebuah tabel relasi, tapi tidak ada dalam tabel relasi lainnya. Simbol “-“ digunakan untuk menunjukkan operasi set difference.
Ex. Tabel mhs difference dengan tabel mhs2
mhs – mhs2
Select * from mhs minus select * from mhs2
Cross Join ( X )
Operasi cross join berfungsi untuk mengkombinasikan informasi yang ada dalam 2 tabel relasi dan menghasilkan sebuah tabel relasi yang baru. Simbol “X“ digunakan untuk menunjukkan operasi set difference.
Ex. Tabel mhs cross join dengan tabel nilai
mhs X nilai
Select * from mhs cross join nilai
Natural Join (⋈)
Operasi natural join memungkinkan kita untuk menggabungkan operasi select dan cross join menjadi hanya 1 operasi saja. Simbol “⋈“ digunakan untuk menunjukkan operasi natural join. Operasi natural join hanya menghasilkan tupel yang mempunyai nilai yang sama pada 2 atribut yang bernama sama pada 2 tabel relasi yang berbeda.
Ex. Tabel mhs natural join dengan tabel nilai
mhs ⋈ nilai
Select * from mhs natural join nilai
OPTIMASI QUERY
Optimasi query adalah suatu proses untuk menganalisa query dan untuk menentukan sumber-sumber apa saja yang digunakan oleh query tersebut dan apakah penggunaan dari sumber tersebut dapat dikurangi tanpa merubah output.
Dilakukan dengan mengetahui bagaimana rencana eksekusi query yang baik. Rencana dari optimasi query dapat dilakukan dengan mengoptimalkan Ekspresi Aljabar Relasional seperti : selection, projection, cross join, union, set difference.
SELECT nmpel
FROM pelanggan,daya_terpasang
WHERE pelanggan.idpel = daya_terpasang.idpel
AND daya > 1300
Π nmpel(σdaya >1300 Λ pelanggan.idpel=daya_terpasang.idpel(pelanggan X daya_terpasang))
Query Dekomposision
Pada Lapis Pertama ini input adalah query
diubah menjadi Aljabar query.
Query Decomposition dibagi menjadi 4 bagian :
_Normalisasi yaitu manipulasi query
_Analisa semantik yaitu mendeteksi query yang salah
_Memperbaiki Query (sederhanakan) yaitu mengeliminasi predicate yang berulang
_Menata ulang struktur dari query (restruktured) yaitu menggunakan aturan transformasi
Aturan untuk operasi logika
CONTOH 1
Mencari nama pelanggan dengan ap ‘lenteng agung ‘
dengan daya 1300 atau 900 watt
SQL :
Select nmpel
From pelanggan p , daya_terpasang d
Where p.idpel = d.idpel
And ap = “lenteng agung”
And (daya = 1300 Or daya = 900)
Normalisasi
p.idpel = d.idpel ∧ ap=“lenteng agung” ∧ (daya = 1300 V Daya =900)
ANALISA
Menemukan queri yang salah
Tipe yang tidak benar:
1. Jika ada atribut atau nama relasi tidak
didefenisi dalam skema global
2. Ada operasi yang diaplikasikan ke atribut
dengan tipe yang salah
CONTOH 2
Select alamat
From pelanggan
Where ap > 1900
Query tidak benar :
Atribut alamat tidak dideklarasikan dalam
struktur tabel
Operator > 1900 tidak compatible dengan type text dari ap
KESALAHAN SEMANTIK
1. Ada komponen yang tidak memberikan konstribusi
dalam hasil akhir
2. Hanya sebagian dari relational queris yang dapat di
tes untuk koreksi
3. Untuk mendektesi : query graph dan Join Graph
CONTOH 3:
Cari nama pelanggan dan daya dengan tarif
kurang dari 1100
SELECT nmpel, daya
FROM pelanggan p,
daya_terpasang d, harga h
WHERE p.idpel = d.idpel
AND d.gol = h.gol
AND tarif <1100
Query Graph
Sumber :
http://rizarulham.wordpress.com/2009/10/16/aljabar-relasional-bahasa-pada-model-data-relasional/
http://awhnymous.blogspot.com/2013/10/sql-aljabar-relasi.html
http://andrekomputer.blogspot.com/2013/01/optimasi-query.html